CP7

 Alat Ukur Elektronika dan Fungsinya | Alat ukur elektronik (listrik) merupakan perkakas/alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital. 

Berikut adalah macam-macam alat ukur listrik :
Amper-meter
Voltmeter
Ohm-meter
Multimeter Analog/Digital
Oscilloscope
Generator fungsi
Digital Signal Analyzer
Spectrum meter

1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup.



2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.

Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).


3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor.

Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.


4. Multitester Analog/Digital
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter).


5. Oscilloscope
Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.

Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar.

Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.


6. Generator fungsi
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik.

Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali. Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya.Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan.

Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.


6. Kabel Tester UTP

Cara Kerja Multimeter Analog dan Digital

Cara Kerja Multimeter Analog
Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :

1. Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.

2. Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.

3. Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.

4. Baterai internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.

5. Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument tersebut.

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

MULTIMETER ANALOG

Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Papan skala

2. Jarum penunjuk skala

3. Pengatur jarum skala

4. Knop pengatur nol ohm

5. Batas ukur ohm meter

6. Batas ukur DC volt (dcv)

7. Batas ukur AC volt (acv)

8. Batas ukur ampere meter DC

9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)

10. Test pin positif (+)

11. Test pin negatif (-)

Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut :

A. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.

b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur :

– Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)

– Mengukur (menguji) accu atau baterai

c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.

d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).


MENGUJI RESISTOR

Resistor atau tahanan bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.

Nilai resistor berdasarkan kode warna.

Langkah-langkah pengujian resistor dengan multitester adalah sebagai berikut :

a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

b. Tempelkan probe masing-masing pada kawat resistor.

Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh kawat (salah satu kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya).

c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor

baik, jika diam berarti resistor putus.


MENGUJI TRANSISTOR PNP

a.Pastikan kaki kolektor, basis dan emitornya (anda harus mengetahui secara pasti)

b.Saklar pemilih pada multitester harus menunjuk pada ohm meter

c.Probe positif (berwarna merah) ditempelkan pada B (basis).

Probe negatif (hitam) ditempelkan pada E (Emitor), jika jarum bergerak maka pindahkan probe negatif pada kolektor. Jika pengukuran pertama dan kedua, jarum bergerak berarti transistor baik. Jika salah satu pengukuran, jarum tidak bergerak berarti transistor rusak

 MENGUJI TRANSISTOR NPN

a. Pastikan kaki-kaki transistor, yang terdiri dari kolektor, emitor dan basis.

b. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

c. Tempelkan probe negatif (hitam) pada basis. Probe positif pada kolektor. Jika bergerak berarti antara kolektor dan basis baik.

d. Pindahkan probe negaif pada kaki emitor. Jika bergerak maka emitor dan basis baik. Jika salah satu pengukuran (atau keduanya) jarum tidak bergerak berarti transistor putus.


Alat ukur Serat Optik (OTDR)

OTDR
Alat utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada jaringan akses Serat Optik karena tanpa menggunakan alat ukur Serat Optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang terjadi.


Alat ukur Serat Optik disebut dengan namaOTDR ( Optical Transmission Digital Reflektometer ) merupakan alat untuk mendeteksi kontinuitas suatu kabel Serat Optik dalam jarak tertentu.

Sehingga bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat dilaksanakan dengan baik.

Karena akan dengan mudah menentukan letak lokasi gangguan yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur dari perangkat alat ukur OTDR.

Dalama pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan akses Serat Optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan dan melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi pada jaringan akses Serat Optik Sehingga dengan secepatnya gangguan dapat ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu lama.


Dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang merupakan implementasi dari pelaksanaan penyelesaian gangguna yang terjadi dengan menggunakan alat sambung yang bernama Splicer.

Dengan accessories yang lengkap termasuk tools kit pendukung sehingga pelaksanaan penanggulangan gangguan akan ditekan waktunya secepat mungkin

kelengkapan Splicer
OTDR alat ukur atau deteksi jaringan kabel serat optik


Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :


1. Mengukur Loss per satuan panjang.
Loss pada saat Instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss persatuan panjang.

OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan.


2. Mengevaluasi sambungan dan konektor.


Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.


3. Fault Location.

Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau ketidaknormalan tersebut.

Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ keretakan (asumsi set OTDR benar).

End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya daya tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ keretakan (asumsi set OTDR benar). End of fiber pada OTDR ditandai dengan adanya

 

Fiber Optic Cable

Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data.fiber optik terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

1. Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti (core), dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua. Terbuat dari kaca (glass) yang berdiameter antara 2 ~125 mm, dalam hal ini tergantung dari jenis serat optiknya.


2. Bagian yang kedua dinamakan lapisan selimut (Cladding), dimana bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibandingkan dengan bagian inti. Terbuat dari kaca yang berdiameter antara 5 ~ 250 mm, juga tergantung dari jenis serat optiknya.


3. Bagian yang ketiga dinamakan lapisan jaket (Coating), dimana bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik yang elastis

(Seluruh sumber : https://www.pentingpedia.com/pendidikan/pr-4814064217/penggunaan-alat-ukur-teknik-jaringan-komputer-dan-telekomunikasi-tjkt-kurikulum-merdeka?page=16)



Komentar